Minggu, 09 Desember 2007
Tren sufisme kini telah menjadi warna di kota-kota besar di beberapa negara. Tarekat sendiri merupakan organisasi sufisme berdasarkan beberapa aliran. Wirid tarekat itu sama yaitu : La ilaaha illallaah dan Ya Allaah yang dibaca dalam jumlah dan waktu tertentu. Jika tertarik pada tarekat, kita harus melihat seperti apakah tarekatnya? Siapakah yang memimpinnya?. Walaupun zikir-zikir yang kita baca itu ma’tsur (datang dari Rasulullah) namun bisa saja terjadi penyelewengan atau penyimpangan sehingga keluar dari jalur yang benar.
Pada tarekat, yang pertama kali perlu kita perhatikan adalah alirannya, misalnya tarekat Naqsyabandiyah, tarekat Qodiriyah, tarekat Syadziliyah, tarekat Syattariyah, dan lain-lain. Menurut data pada Jam’iyyah Ahli Thariqah al-mutabaroh an-Nahdziyah (perkumpulan ahli tarekat muktabar Indonesia), jumlah tarekat yang muktabar itu ada sekitar 70 tarekat. Penegasan muktabar atau tidaknya sebuah tarekat, tentu Melalui suatu penelitian. Pertama dari ajarannya, adakah dari ajaran itu yang menyimpang dari ajaran Islam. Kedua dari ketentuan wiridnya, tergolong ma’tsur atau tidak. Selanjutnya jika tarekat yang kita minati itu kita bisa mendatangi dan melihat gurunya. Guru tarekat haruslah orang yang mengerti agama, jika tidak mengerti maka bisa diragukan kapasitas keguruannya. Seseorang yang telah menapak jalur tarekat haruslah sudah sempurna syariatnya. Carilah tarekat yang ringan dan tidak memberatkan.

0 komentar:

Posting Komentar